Pada hari yang sama, Walikota Hong menyebutkan di halaman Facebook-nya tentang tren tingkat dukungan ketika ia mencalonkan diri sebagai presiden, dan sekali lagi merujuk pada argumen bahwa jajak pendapat tidak ada gunanya.
Walikota Hong berkata, ``Selama pemilihan presiden pemakzulan pada tahun 2017, peringkat persetujuan saya selalu diumumkan dalam satu digit angka 7-8% hingga satu minggu sebelum pemilihan.
Diumumkan bahwa jumlah suara yang diterima kurang dari 10%, namun kandidat Moon Jae-in dan Ahn Cheol-soo pada saat itu diumumkan sebagai angka perkiraan. Jajak pendapat menunjukkan bahwa ini adalah yang paling dapat diandalkan di Korea Selatan
Itu adalah pengumuman dari organisasi,” katanya. Ia melanjutkan, ``Secara khusus, apa yang diumumkan lembaga tersebut pada saat itu bukanlah jajak pendapat publik biasa, melainkan manipulasi opini publik yang dibuat-buat untuk menciptakan opini populer bagi kandidat tertentu.''
Saya sudah melihat. Jajak pendapat pemilu kali ini juga menunjukkan tren serupa, dan jajak pendapat terkini juga menunjukkan tren serupa. Inilah alasan mengapa saya mengajukan argumen bahwa jajak pendapat publik tidak ada gunanya."
telah melakukan. Walikota Hong berpendapat, ``Jika tingkat respons kurang dari 15%, publikasi harus dilarang dan apa yang disebut koreksi tidak boleh dilakukan. Jajak pendapat dengan tingkat respons kurang dari 10% dapat dimanipulasi sesuka mereka pada desainnya." Juga
``Hal ini mengingatkan saya sekali lagi pada sebuah organisasi pemungutan suara yang mengusulkan pada konferensi seluruh partai pada bulan Juli 2011, ``Jika Anda memberi mereka 300 juta won (sekitar 34.080.000 yen), 10% akan dimanipulasi,'''' dia menulis.
2024/06/02 20:56 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 83