Ia mengkritik tindakan tersebut, dengan mengatakan, "Kekuatan Rakyat telah jatuh ke level surat kabar yang dikelola oleh YouTuber sayap kanan." Hwang Jeong A, juru bicara Partai Demokratik Korea, mengadakan pengarahan tertulis pada hari yang sama.
"Kekuatan Rakyat tidak memutuskan hubungan dengan Presiden Yoon, pemimpin perang saudara, tetapi malah terlibat dalam kontes kesetiaan buta," katanya.
"Kekuatan sayap kanan mendukung Presiden Yoon seperti raja, jadi Kekuatan Rakyat juga mendukung Presiden Yoon," kata Hwang.
Mereka telah mengikrarkan kesetiaan kepada wilayah tersebut dan menggelar pawai sayap kanan. "Partai Kekuatan Rakyat, yang telah memulai kontes kesetiaan melawan dalang perang saudara, harus segera melepaskan diri dari mimpi buruk politik sayap kanan," tuntutnya.
Sebelumnya pada hari itu, Kwon mengatakan pada konferensi pers di Majelis Nasional, "Seperti yang Anda semua ketahui, saya memiliki persahabatan pribadi yang mendalam dengan Presiden Yoon.
"Presiden sedang dalam situasi yang sulit, jadi jika saya mempunyai kesempatan, saya akan menemuinya secara manusiawi dan dengan akal sehat." Hwang mengatakan kekuatan rakyat sangat diperlukan bagi Ketua Mahkamah Konstitusi Moon Hyung-bae.
Mereka juga mengkritik Penjabat Kepala Staf karena mengajukan pertanyaan tentang kewajaran persidangan pemakzulan Presiden Yoon melalui persahabatannya dengan Lee. "Bukti adanya kerusuhan sipil yang tak terbendung telah menyebabkan penggunaan upaya melemahkan supremasi hukum sebagai strategi pertahanan," kata Huang.
“Tindakan Kelompok Kekuatan Rakyat merupakan pengakuan bahwa mereka terlibat dalam perang saudara,” katanya. Ia menambahkan, "Satu-satunya cara yang tersisa bagi rakyat untuk mengajukan banding atas putusan pemakzulan Mahkamah Konstitusi adalah dengan mengalahkan kelompok sayap kanan."
"Kami sangat memperingatkan bahwa ini hanya politik provinsi," tambahnya.
2025/01/30 20:57 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 83