Bahkan jika kita membentuk panel ahli kedua dan ketiga, mereka tidak akan bisa lepas dari nasib menghilang seiring berjalannya waktu."
Duta Besar Kim mengatakan dalam pernyataan media yang dikirim melalui Kantor Berita Pusat Korea yang dikelola pemerintah bahwa ``komunitas internasional
Sentimen publik ditipu oleh penyebaran materi palsu dan permainan retorika, dan oleh kekuatan yang tidak hanya melihat panel ahli Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB untuk Korea Utara tetapi juga PBB sebagai alat untuk mendominasi dunia.
Mereka sudah meninggalkan kami,” katanya. Duta Besar Kim mengatakan, ``Pernyataan bersama yang diumumkan oleh 50 negara anggota PBB, termasuk Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang pada tanggal 1 bulan ini mengenai penghentian Panel Ahli Sanksi terhadap Korea Utara adalah sebuah tanda belasungkawa.
``Kesimpulan panel ini adalah penilaian historis terhadap kelompok konspirasi ilegal yang telah menjadi alat hegemoni Amerika Serikat dan negara-negara Barat.''
Pada tanggal 28 bulan lalu, proposal untuk memperpanjang masa jabatan panel ahli yang memantau penerapan sanksi terhadap Korea Utara ditolak oleh Rusia, anggota tetap dewan tersebut.
Itu sudah selesai. Oleh karena itu, Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk membentuk organisasi eksternal baru untuk menggantikan panel ahli guna terus memantau pelanggaran sanksi Korea Utara.
2024/05/06 08:00 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96