中国からの脅威にも「静かな米国」に日本が失望?
Apakah Jepang kecewa dengan ”AS yang pendiam” meskipun ada ancaman dari China?
Jepang, yang menghadapi ancaman diplomatik dan militer dari China terkait masalah Taiwan, dilaporkan sedang mencari dukungan formal dari Amerika Serikat.
Surat kabar ekonomi Inggris Financial Times (FT) mengutip sebuah sumber pada tanggal 6 (waktu setempat) yang mengatakan,
Duta Besar Jepang untuk Amerika Serikat Shigeo Yamada baru-baru ini meminta pemerintahan Donald Trump untuk "menunjukkan lebih banyak dukungan kepada Perdana Menteri Sanae Takaichi," kata laporan itu.
Permintaan ini diyakini disebabkan oleh "kekecewaan pemerintah Jepang terhadap pemerintahan Trump."
"Seiring meningkatnya ketegangan dengan Tiongkok, Amerika Serikat, sekutu kami, belum menunjukkan dukungan yang memadai," ujarnya. Seiring Tiongkok melontarkan pernyataan dan tindakan yang mengancam terhadap Jepang, pemerintah AS telah mendesak duta besar Jepang untuk Jepang, George Glass.
Selain pernyataan duta besar AS yang menyatakan bahwa "pemerintahan Trump mendukung Perdana Menteri Takaichi," tidak ada dukungan publik lain yang ditunjukkan.
Khususnya, bulan lalu, dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Takaichi, Presiden Trump mengatakan,
The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa ia menyarankan pemerintah Jepang untuk tidak memprovokasi Tiongkok. Pemerintah Jepang membantah laporan WSJ tersebut, dengan mengatakan bahwa laporan tersebut tidak benar, tetapi para ahli
Nicholas Burns, yang menjabat sebagai duta besar AS untuk Tiongkok selama pemerintahan Joe Biden, mengatakan, "Jepang adalah pemain kunci di kawasan Indo-Pasifik.
"Jepang adalah sekutu yang dibutuhkan Amerika Serikat dalam hal ini," ujarnya, seraya menambahkan, "Perdana Menteri Takaichi harus menerima dukungan penuh dan resmi dari Amerika Serikat dalam melawan upaya Tiongkok untuk melemahkan aliansi Jepang-AS."
2025/12/08 08:19 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96