Pada rapat Komite Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat hari itu, Menteri Pertahanan Koizumi menanggapi pertanyaan dari seorang anggota parlemen dari Partai Demokrat Konstitusional tentang pengenalan kapal selam nuklir dengan mengatakan, "Kami tidak akan memperkenalkan kapal selam nuklir ke Korea Selatan, yang saat ini tidak memilikinya.
"Australia akan memilikinya, dan Amerika Serikat serta Tiongkok sudah memilikinya," ujarnya. "Dalam situasi ini, agar kami dapat meningkatkan kemampuan pencegahan dan respons, kami membutuhkan (kapal selam) baru."
"Saya rasa wajar saja jika kita membahas berbagai isu, kemungkinan, keuntungan, dan kerugian, seperti apakah baterai solid-state, sel bahan bakar, atau tenaga nuklir diperlukan sebagai sumber energi baru," jawabnya.
Pada tanggal 6, Menteri Pertahanan Koizumi muncul di sebuah program televisi dan mengatakan, "Presiden AS Donald Trump telah menyetujui pembangunan kapal selam nuklir di Korea Selatan," dan "Semua negara tetangga memiliki kapal selam nuklir."
Menteri Pertahanan Koizumi telah berulang kali menekankan perlunya mempertimbangkan pengerahan kapal selam nuklir hingga saat ini. Kabinet Jepang tampaknya cenderung mempertimbangkan kembali "Tiga Prinsip Non-Nuklir".
Kyodo News melaporkan bahwa "pada konferensi pers rutin di hari yang sama, juru bicara pemerintah Jepang tidak menyangkal kemungkinan mempertimbangkan kembali ketiga prinsip non-nuklir tersebut."
2025/11/12 15:27 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96
