Anggota DPR Kim, yang merupakan wakil ketua organisasi partai yang berkuasa, mengatakan di media sosial hari itu, "Ini seperti mengambil bola api dan berkata, 'Panas, panas.'" "Jalan keluar dari panas ini terlalu sederhana."
"Lepaskan saja bola api itu," tulisnya. Ia melanjutkan, "Pemakzulan itu akan memaksa pemilihan presiden lebih awal, dan kandidat utama partai kami berkata, 'Kita harus menang.'" Cara untuk menang adalah dengan
"Hukumnya sederhana," katanya, "Yang harus kita lakukan adalah melepaskan diri dari mantan presiden yang dimakzulkan." Kim juga mengatakan, "Mantan Presiden Yoon telah membuat pernyataan tidak masuk akal seperti 'Saya kembali dengan kemenangan.'"
"Jika para kandidat tidak berselisih dengan mantan presiden, tidak mungkin partai kami dapat memenangkan pemilu," tambahnya. Sementara itu, Wali Kota Incheon Yoo Jeong-bok, yang mengumumkan pencalonannya untuk pemilihan pendahuluan partai yang berkuasa,
Hari itu, ia menggelar jumpa pers di Majelis Nasional dan bertanya, "Berapa lama Anda berniat mengandalkan 'hati Yoon' (keinginan mantan Presiden Yoon) untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden?" dan menegaskan, "Mari kita lupakan mantan Presiden Yoon."
Lebih jauh lagi, anggota parlemen partai berkuasa Kwak Kyu-taek juga mengatakan dalam sebuah program radio Korea, "Sangat penting untuk mendapatkan suara dari pemilih moderat, tetapi adalah salah untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden dengan mengandalkan kekuatan mantan Presiden Yoon.
"Ini adalah strategi yang tidak tepat untuk mengalahkan mantan pemimpin Partai Demokrat Lee Jae-myung dalam pemilihan umum dan menjadi presiden," katanya.
2025/04/16 16:11 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96