Menurut laporan, mata uang fiat seperti dirham Uni Emirat Arab masih mendominasi sebagian besar transaksi, tetapi mata uang kripto
Mata uang tersebut menyumbang porsi yang kecil tetapi terus berkembang dalam perdagangan energi Rusia, kata mereka. Berita ini pertama kali dilaporkan oleh Reuters, mengutip sumber anonim. Media adalah
Perusahaan minyak Afrika Selatan mengonversi yuan Tiongkok dan rupee India menjadi rubel menggunakan stablecoin seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Tether (USDT)
Lalu dia menceritakannya. Pembeli Tiongkok membayar perusahaan perdagangan luar negeri untuk minyak Rusia dalam yuan, kemudian perantara mengubah dana tersebut menjadi mata uang kripto dan mentransfernya melalui beberapa akun. Akhirnya,
Aset digital ini akan ditukar dengan rubel di Rusia, yang memungkinkan transaksi melewati jaringan perbankan tradisional. Metode ini sangat berguna bagi Moskow untuk menghindari kebutuhan penggunaan dolar AS.
Dikatakan bahwa hal itu membantu. Hal ini juga bertepatan dengan perubahan undang-undang Rusia untuk mengizinkan penggunaan mata uang digital dalam perdagangan internasional pada tahun 2024.
Sementara itu, Bank Sentral Rusia secara tegas melarang pembayaran mata uang kripto di dalam negeri, tetapi pemerintah telah melonggarkan pembatasan pada transaksi lintas batas.
PBB telah mendorong penggunaan mata uang virtual, yang ditafsirkan sebagai pendekatan pragmatis untuk menjaga stabilitas ekonomi.
2025/03/17 17:25 KST
Copyright(C) BlockchainToday wowkorea.jp 117