Sebab, ``masa pendidikan'' bagi masyarakat untuk memahami situasi telah berakhir. Hingga saat ini, otoritas ketenagakerjaan telah memperpanjang masa pendidikan selama dua tahun dengan mempertimbangkan kekurangan tenaga kerja dan situasi ekonomi di usaha kecil, namun tahun ini, tingkat pelanggaran hukum diperkirakan tidak akan tinggi.
Tidak ada perpanjangan lebih lanjut yang dilakukan. Kementerian Ketenagakerjaan dan Tenaga Kerja telah mengumumkan bahwa dengan berakhirnya sistem kerja tambahan 8 jam, maka 52 jam kerja seminggu yang diterapkan pada bisnis dengan kurang dari 30 orang mulai 1 Januari tahun lalu hingga 31 bulan ini.
Diumumkan bahwa periode kesadaran yang menegangkan akan berakhir pada tanggal 26. Sistem kerja tambahan 8 jam merupakan langkah transisi bagi usaha kecil dan menengah untuk beradaptasi dengan perluasan jam kerja 52 jam seminggu pada tahun 2023.
Pekerja bisa bekerja hingga 60 jam seminggu. Selama masa kesadaran, Kementerian akan melakukan audit secara tidak teratur dan berkala, dan jika ditemukan pelanggaran hukum, Kementerian akan melakukan audit hingga sembilan bulan (untuk perusahaan yang tidak tercakup dalam undang-undang).
Masa koreksi diberikan hingga 4 bulan. Sebagai hasil dari pengawasan ketenagakerjaan yang dilakukan selama masa pendidikan dua tahun, tingkat pelanggaran hukum di tempat kerja terkait tidak lebih tinggi dibandingkan semua tempat kerja dan dapat diperbaiki rata-rata dalam waktu empat bulan.
Perusahaan menjelaskan bahwa mereka telah mempertimbangkan hal ini dan memutuskan untuk mengakhiri masa pencerahan. Namun, untuk meminimalkan kesulitan di beberapa tempat kerja karena berakhirnya masa pendidikan, prosedur pengawasan ketenagakerjaan dan penanganan keluhan akan ditangguhkan sementara hingga akhir Juni tahun depan.
Pada saat yang sama, para kepala kantor pemerintah daerah memutuskan untuk secara fleksibel mempertimbangkan keadaan perusahaan dan memberikan kesempatan tambahan selama tiga bulan untuk melakukan koreksi jika diperlukan. Selain itu, kami berupaya menciptakan inovasi di tempat kerja untuk membantu perusahaan dengan jumlah karyawan kurang dari 30 orang mengatasi kesulitan mereka.
Perusahaan berencana memberikan konsultasi simbiosis baru dan memperkuat bimbingan lapangan (konsultasi) oleh pengawas ketenagakerjaan di setiap kantor pemerintah daerah. Kementerian mengatakan, ``Beberapa usaha kecil dan menengah mengalami kesulitan mengatur jam kerja.
Oleh karena itu, kami berencana mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini melalui dialog sosial sambil berkomunikasi dengan pihak-pihak yang ada di lapangan.”
2024/12/27 08:01 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 104