tidak biasa. Pemerintah Metropolitan Seoul baru-baru ini mengadakan ``pertemuan konsultasi mengenai konversi sekolah taman kanak-kanak yang ditutup menjadi fasilitas sanatorium'' untuk pegawai internal. Seorang pejabat kota Seoul mengatakan, ``Sebagai masalah yang saat ini sedang dipertimbangkan,
“Kami sedang mempertimbangkan rencana dukungan untuk pembangunan kembali fasilitas tersebut ketika diubah menjadi panti jompo untuk lansia.” Kota Seoul telah mengumumkan ``sekolah taman kanak-kanak''
Korea Selatan telah memasuki masyarakat yang sangat menua karena telah memulai transisi ke “fasilitas penyelamatan.”
Hal ini karena sudah termasuk di dalamnya. Di Korea Selatan, lembaga-lembaga seperti taman kanak-kanak dan taman kanak-kanak menghadapi kesulitan keuangan karena angka kelahiran menurun dan populasi lansia meningkat pesat.
Menurut statistik penitipan anak kota Seoul, jumlah anak yang berada di penitipan anak akan meningkat dari 243.462 pada tahun 2014 menjadi 1 pada tahun 2023.
Jumlah orang menurun tajam menjadi 55.251 orang. Pada periode yang sama, jumlah taman kanak-kanak berkurang dari 6.787 menjadi 4.431. Di sisi lain, permintaan akan fasilitas perawatan lansia meningkat secara signifikan, dan permintaan akan fasilitas perawatan di Seoul juga meningkat secara signifikan.
Masih terdapat kekurangan fasilitas. Menurut laporan ``Analisis Kesesuaian 'Permintaan-Pasokan' Fasilitas Perawatan untuk Lansia menurut Wilayah'' yang diterbitkan pada bulan Juli oleh Institut Ilmu Kesehatan dan Sosial Korea, kota Seoul akan
Diperkirakan ada 4.512 orang yang menggunakan fasilitas keperawatan. Namun kapasitas sanatorium di Seoul tahun lalu adalah 16.318, meningkat hanya 1.264 dibandingkan lima tahun lalu (15.054).
Ru.
2024/12/17 16:11 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96