Telah ditunjukkan bahwa perubahan diperlukan. Menurut laporan tentang ``Karakteristik, faktor, dan implikasi perbedaan angka kelahiran antara Korea dan Jepang'' oleh Byun Yong-chan, anggota peneliti senior di Institut Penelitian Kebijakan Sosial Korea, pada tanggal 19.
Dalam kasus Jepang, angka kelahiran total mengalami stagnasi di hampir 1,3 anak. Sebaliknya di Korea Selatan, angkanya terus menurun hingga mencapai level 0,72 pada tahun 2023. Ini adalah situasi yang unik di seluruh dunia dengan angka kelahiran yang sangat rendah.
Peneliti Byun menemukan perbedaan angka kelahiran antara Korea dan Jepang berdasarkan perbedaan periode pernikahan dan persalinan. Pertama, meskipun angka kelahiran di antara orang-orang berusia 20-an tahun sedikit menurun di Jepang, angka kelahiran di Korea Selatan mengalami penurunan yang signifikan.
Saya memperhatikan hal itu. Selain itu, meskipun usia menikah meningkat menjadi 31,5 tahun di Korea Selatan, namun di Jepang meningkat menjadi 29,7 tahun, namun ada perbedaan karena usianya tidak setinggi di Korea Selatan.
Lebih jauh lagi, melihat pandangan mengenai pernikahan di kalangan generasi muda di Jepang dan Korea Selatan, sebagian besar perempuan yang belum menikah di Korea Selatan menganggap menikah atau tidak adalah sebuah pilihan;
Dalam buku tersebut dianalisis bahwa banyak kasus orang yang ingin menikah tetapi tidak mampu. Peneliti Byun berkata, ``Sebagai negara dengan angka kelahiran yang sangat rendah, kita harus menjadikan peningkatan angka kelahiran sebagai tujuan terbesar kita dan mendorong kebijakan agresif untuk mengurangi angka kelahiran.''
Korea Selatan harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia pertama kali menikah, usia saat melahirkan, dan perubahan nilai-nilai mengenai pernikahan ketika menetapkan dan mendorong kebijakan untuk mengurangi angka kelahiran.
Secara khusus, untuk meningkatkan angka kelahiran pada masyarakat berusia 20-an, perlu diterapkan kebijakan yang menghilangkan hambatan dalam perkawinan dan menurunkan usia perkawinan pertama. Selain itu, di Korea Selatan, dimana hampir tidak ada kelahiran di luar nikah, tidak mungkin mendorong anak untuk memiliki anak setelah menikah.
Ia berpendapat, kebijakan untuk meningkatkan angka kelahiran pada pasangan suami istri juga diperlukan.
2024/11/19 09:23 KST
Copyrights(C) Edaily wowkorea.jp 88