Sudah 64 hari sejak Ng (Lee Jae-myung, mantan perwakilan) memperkenalkan RUU tersebut sebagai perwakilan sponsor. Partai berkuasa dan oposisi terlibat perang kata-kata mengenai undang-undang dukungan 250.000 won untuk semua warga negara.
Kim Hye-ran, juru bicara partai berkuasa People's Power, mengeluarkan komentar pada tanggal 3, mengatakan, ``Bersama-sama, Partai Demokrat telah kehilangan uang tunai 13 triliun won (sekitar 1,4 triliun yen).
“Kami akhirnya menegakkan undang-undang percikan uang,” katanya, mengkritik Partai Demokrat karena “hanya menganut gagasan buruk untuk meminjam uang lagi.”
Lebih lanjut, ``Dinyatakan dengan jelas bahwa kekuasaan untuk merumuskan anggaran ada pada lembaga eksekutif, dan hal ini tidak konstitusional.''
“Itu adalah tindakan sembrono yang mengabaikan konsultasi minimal dengan partai berkuasa,” katanya. Ia melanjutkan, ``Populisme yang khas hanya menyebabkan kemerosotan keuangan nasional dan penurunan kepercayaan nasional.''
Ia menambahkan, “Pikiran Partai Demokrat dipenuhi dengan perselisihan politik dan pemakzulan karena hanya memberlakukan undang-undang yang buruk tanpa mengkhawatirkan kebijakan bagi kehidupan masyarakat dan masa depan bangsa.”
Juru bicara Partai Demokrat Choi Min-seok juga mengarahkan kritiknya pada kekuatan rakyat.
Juru bicara Choi mengatakan dalam pernyataan tertulis, ``Apakah Anda segan mengeluarkan uang untuk rakyat?''
``Kekuatan rakyat mengkritisi UU Dana Dukungan Peningkatan Vitalitas Kehidupan Masyarakat dan menyebutnya sebagai ``pembagian uang tunai,'''' katanya. Dia juga mengatakan, ``Kehidupan masyarakat telah hancur karena ketidakmampuan pemerintahan Yun Seok-gyul.''
“Tidakkah memalukan bahwa partai yang berkuasa, yang seharusnya memimpin pembangunan kembali kehidupan Jepang, malah mengabaikan undang-undang yang mendukung penghidupan masyarakat?”
Ia melanjutkan, ``Dana dukungan pemulihan mata pencaharian akan dibayarkan dalam bentuk kupon promosi regional, bukan uang tunai, dan akan membantu meningkatkan permintaan domestik.''
Ini adalah kebijakan ekonomi yang tidak hanya memulihkan kehidupan masyarakat, tetapi juga memulihkan pendapatan pajak yang merosot,'' katanya, seraya menambahkan, ``Kekuasaan rakyat, yang tidak memikirkan rakyat, akan mengutuk tanpa syarat. bahkan undang-undang untuk penghidupan masyarakat jika partai oposisi mengeluarkannya.”
Ta. Namun, karena kantor kepresidenan juga mempunyai sikap negatif terhadap RUU tersebut, kemungkinan besar Presiden Yoon akan menggunakan haknya untuk memveto RUU tersebut (permintaan peninjauan kembali).
2024/08/04 07:04 KST
Copyrights(C) Edaily wowkorea.jp 107