Di tengah perubahan lingkungan domestik dan internasional, seperti peningkatan aktivitas ekonomi, keluarnya tenaga ilmiah dan teknik, serta penurunan populasi, terdapat harapan besar bahwa sistem visa baru ini akan berfungsi sebagai batu loncatan untuk kerja sama dengan lembaga-lembaga luar negeri.
Hingga saat ini, visa pelajar riset hanya dikeluarkan untuk mahasiswa magister, doktoral, dan sarjana yang diundang oleh universitas spesialis sains dan teknologi, seperti Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST). kematian
Namun kali ini, mahasiswa S1 yang berasal dari universitas peringkat teratas dunia juga berhak dan dapat dijadikan tenaga peneliti di Korea Selatan.
Hingga saat ini, visa peneliti hanya tersedia bagi mereka yang memiliki gelar master atau doktoral, dan memerlukan karir selama tiga tahun atau lebih.
Mulai saat ini, mahasiswa magister yang telah lulus dari universitas ternama atau mahasiswa yang terpilih sebagai penulis makalah unggulan dapat diundang meskipun mereka tidak memiliki pengalaman sebelumnya.
Di masa depan, penting untuk memastikan pelajar internasional menetap di Korea Selatan dan mengelola sistemnya. energi Korea
Park Jin-ho, wakil presiden penelitian di Universitas Teknologi (KENTECH), mengatakan, ``Setelah menerima visa, ada kasus di mana orang tidak melakukan penelitian atau mencari pekerjaan lain, jadi kita perlu mencegah kasus penyalahgunaan hak asasi manusia. sistem visa.''
"Itu bagus," katanya.
2024/07/04 09:49 KST
Copyrights(C) Edaily wowkorea.jp 101