Pencurian brankas terjadi pada 14 Januari 2020, 49 hari setelah korban meninggal. Pelaku masuk ke rumah almarhum pada larut malam, mencuri brankas, dan melarikan diri.
Tuan Koo Ho-in, kakak laki-laki almarhum, mengatakan kepada publik bahwa insiden pencurian yang aman tidak boleh dilihat sebagai insiden pencurian biasa.
Saya mendapatkannya. Ia merenung, ``Tidak dapat diterima jika ada orang yang mencuri barang milik almarhum seperti itu, meskipun itu adalah rumah almarhum. Saat saya mengetahui situasinya, itu sudah lama terjadi.''
Koo Ho-in mengatakan bahwa dia mengetahui setelah beberapa saat bahwa brankas yang ada di meja rias di lemari di lantai dua telah menghilang, dan berkata, ``Saya begadang sepanjang malam mencari rekaman kamera pengintai selama sekitar dua hari. ''
Ta. Ada kamera pengintai di keempat sisi rumah ini, tapi hanya ditemukan di dua sisi.” Namun, mereka tidak dapat merekam adegan saat mereka masuk ke dalam rumah dan mengambil brankas. gerakan yang masuk
Diduga dia berbalik dan melarikan diri melalui gerbang besi di sisi ruang serbaguna. Koo Ho In berkata, ``Saya juga belum pernah melihat pintu itu.'' Bahkan orang-orang yang datang untuk bermain pun pergi ke ruang (tamu).'' air panas
Polisi yang menyelidiki kasus Eni menambahkan, ``Oleh karena itu, ada kemungkinan keduanya adalah kenalan.'' Mengenai barang-barang di dalam brankas, Koo Ho In berkata, ``Saya rasa ada barang-barang yang berhubungan dengan Burning Sun di dalam brankas itu.
, beberapa orang mengira itu untuk mencurinya. Surat yang kutulis untuk saudara perempuanku di militer, surat yang kuterima dari murid yang diajar oleh saudara perempuanku, kontrak, dokumen yang diselesaikan oleh agensiku, akta pendaftaran rumah, dan ponselku.
Ada pembicaraan tentang lima atau enam mobil." Koo Ho-in, yang membuka brankas untuk mencari catatan bunuh diri saudara perempuannya, berkata, ``Saya memilah-milah isi brankas dan mengeluarkan barang-barang penting.
Tidak masalah jika Anda membawa cangkang kosong saat pergi,'' tambahnya. Dia kemudian berkata, ``Saya punya ponsel, jadi saya mempercayakannya kepada vendor. Saya percaya mereka akan membantu saya mengetahui nomor PIN.''
Aku akan menyerahkannya pada orang lain dan menunggu." Tim produksi SBS ``Itulah Yang Saya Ingin Tahu'' memeriksa ulang kejadian tersebut melalui peragaan ulang dan simulasi 3D. Kami juga menggunakan teknik AI untuk memulihkan rekaman kamera pengintai.
Wajah penjahat diwujudkan sebagai montase. Pelakunya dikatakan memiliki tinggi sekitar 170cm.
2024/06/24 06:31 KST
Copyrights(C) Edaily wowkorea.jp 71