Dia mengecam klaim teritorial Jepang atas Takeshima. Anggota Kongres Min Byeong-deok, yang mengetuai Komite Penanggulangan Diplomasi Penghinaan Jepang, mengatakan, ``Diplomasi penghinaan dan perilaku pro-Jepang secara sepihak tidak akan melemahkan klaim teritorial Jepang atas Dokdo.''
“Kami tidak bisa mengambil tindakan tegas,” katanya, seraya menambahkan, “Kami tidak punya pilihan selain mengecam pemerintah yang menyebut Dokdo sebagai wilayah sengketa dalam materi pengajaran militer. Ini adalah tindakan pengkhianatan dan pengabaian kedaulatan. "
Baek Hae-ryong, anggota parlemen dari partai yang sama, berkata, ``Klaim teritorial Jepang atas Dokdo membenarkan invasi imperialis dan mengungkap momok militerisme, jadi kami sama sekali tidak bisa memaafkan mereka.''
``Dokdo adalah tanah kami yang unik dan tidak dapat diubah.'' Anggota Kongres Kim Byung-wook, ketua cabang Provinsi Gyeonggi, mengatakan, ``Tidak peduli berapa pun risikonya, kami tidak akan pernah meninggalkan Dokdo.''
“Ini adalah wilayah kami sendiri, yang tidak dapat kami kompromikan, dan ini merupakan simbol negara yang berdaulat.” Ia menekankan, “Kami tidak akan pernah menyerahkan sehelai pun rumput atau air dari Dokdo.”
Partai Demokrat Korea cabang Gyeonggi akan terus menjadwalkan kunjungan ke Takeshima oleh anggota Majelis Nasional saat ini, untuk memastikan kedaulatan wilayah dan memastikan kemerdekaan.
Rencananya untuk menyebarkan kabar bahwa pulau tersebut adalah tanah Korea. Sementara itu, pemerintah Jepang mengeluarkan pernyataan dan memprotes kunjungan anggota parlemen Korea Selatan ke Takeshima.
2024/05/01 08:12 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96