日本政府、韓国最高裁の「徴用工賠償判決」に反発=韓国報道
Pemerintah Jepang menentang ”keputusan kompensasi tenaga kerja wajib” Mahkamah Agung Korea Selatan = laporan Korea Selatan
Pemerintah Jepang mengatakan pada tanggal 11 bahwa "sangat disesalkan" bahwa Mahkamah Agung Korea Selatan mengakui tanggung jawab perusahaan tergugat atas kerugian dalam gugatan yang diajukan oleh keluarga mantan pekerja paksa terhadap perusahaan Jepang.
“Saya benar-benar tidak bisa menerima ini,” katanya. Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan pada konferensi pers reguler pagi ini, ``Keputusan Mahkamah Agung Korea Selatan, seperti beberapa keputusan akhir bulan lalu, dengan jelas menyatakan Perjanjian Klaim Jepang-Korea.
Hal ini sangat disesalkan dan tidak dapat diterima dengan cara apa pun.'' ``Kami telah memprotes hal ini kepada pihak Korea Selatan.''
Pada hari ini, Mahkamah Agung Korea Selatan menyetujui tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh keluarga mantan pekerja paksa terhadap Nippon Steel.
Dalam gugatannya, keputusan tersebut diselesaikan dengan memenangkan sebagian penggugat di pengadilan semula, dengan menyatakan, ``Nippon Steel harus membayar total 100 juta won (sekitar 11,1 juta yen) dan menunda ganti rugi kepada keluarga yang ditinggalkan.''
Pada konferensi pers di hari yang sama, Kepala Sekretaris Kabinet Hayashi mengatakan, ``Pemerintah Korea akan menanggapi tuntutan hukum terkait dengan mengatakan, ``Korea Foundation akan membayar hukuman dan bunga keterlambatan.''
``Karena pemerintah sudah menyatakan hal itu direncanakan, kami akan merespons berdasarkan hal tersebut.'' Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan, ``Hiroyuki Namazu, Direktur Jenderal Asia dan Oseania, akan ditunjuk oleh Kim Jang-hyun, seorang warga Korea yang tinggal di Jepang.''
“Saya menyatakan penyesalan saya dan memprotes keputusan ini kepada Menteri Parlemen di kedutaan negara.” Bulan lalu, pemerintah Jepang mengumumkan serangkaian keputusan Mahkamah Agung Korea Selatan yang menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang tergugat bertanggung jawab memberikan kompensasi kepada mantan pekerja paksa Jepang.
Mereka menyatakan penyesalan dan protesnya terhadap keputusan tersebut.
2024/01/12 08:00 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96