Seorang siswa di sekolah menengah atas di Busan mengalami kejang ketika seorang pejalan kaki melihatnya dan menelepon layanan darurat, dan pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian 16 menit kemudian.
Siswa tersebut dalam keadaan linglung saat itu, tetapi mampu menanggapi panggilan.
Namun, ketika kru ambulans menghubungi rumah sakit besar di Busan untuk mengangkut pelajar tersebut, mereka semua ditolak masuk.
Kru ambulans akhirnya meminta Pusat Manajemen Situasi Darurat Markas Besar Pemadam Kebakaran dan Bencana Busan untuk mencari rumah sakit yang dapat menerima pasien tersebut.
Pusat menghubungi total delapan rumah sakit, termasuk tiga rumah sakit yang dihubungi kru ambulans, tetapi semuanya menolak. Pusat mengatakan bahwa akan sulit menemukan rumah sakit di Busan, sehingga memutuskan untuk mengirimkan satu rumah sakit ke Kyungsan.
Mereka mencari rumah sakit di Namdo (Provinsi Gyeongsang Selatan). Setelah menghabiskan sekitar satu jam di dalam ambulans, mahasiswa tersebut akhirnya mengalami henti jantung dan dibawa ke rumah sakit terdekat sekitar pukul 07.30.
Ambulans tiba di rumah sakit lima menit kemudian, tetapi para siswa tidak dapat masuk.
akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
2025/11/19 08:20 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96
