Menurut Kota Busan pada tanggal 10, kota tersebut telah menggarap Taman Seni Igidae sejak awal tahun ini untuk mengembangkan kawasan Igidae, yang menawarkan lanskap alam yang diberkahi alam, menjadi objek wisata budaya yang memadukan alam dan seni dalam harmoni.
Proyek ini sedang dipromosikan dengan sungguh-sungguh. Proyek ini dibagi menjadi tiga tahap, dan saat ini, pada tahap pertama, fasilitas utama sedang dibangun di Taman Matahari Terbit Oryukdo di Yongho-dong.
Tempat ini, yang berfungsi sebagai pintu masuk taman seni, merupakan rumah bagi Pusat Seni Oryukdo yang memiliki luas total 6.000 meter persegi, pusat eksplorasi seluas 2.500 meter persegi, dan Kisah Goseki.
Rencananya akan dibangun plakat batu, dek observasi kayu, dan struktur lainnya. Namun, beberapa masalah telah muncul terkait "Jalan Batu Tua" ini. Yayasan Budaya Batu Tua berencana membangun enam artefak batu di sini yang dikembalikan dari Jepang.
Menurut yayasan tersebut, benda-benda yang dipamerkan antara lain "batu literati" yang menjaga makam para bangsawan, "lentera panjang" yang berdiri di depan gundukan pemakaman, "patung batu" yang berfungsi sebagai dewa penjaga desa, dan "patung batu dewa kantor pemerintahan dan kuil."
Masalahnya, ketika peninggalan ini benar-benar dipasang di taman, reaksi warga terhadap atmosfernya tidak terlalu positif.
Kompleks apartemen tersebut merupakan rumah bagi 3.000 rumah tangga, dan warga setempat mengatakan kepada masyarakat setempat bahwa patung-patung batu tersebut menciptakan suasana yang menakutkan, tampak seperti lokasi syuting pertunjukan horor, menyeramkan, dan tidak dapat dilihat di siang bolong.
Beberapa peninggalan ini berasal dari awal hingga pertengahan periode Joseon dan dijarah atau diambil selama masa penjajahan Jepang.
Artefak-artefak tersebut kemudian dikembalikan ke Jepang oleh ketua Yayasan Kebudayaan Koseki pada tahun 2001. Artefak-artefak ini sebelumnya disimpan di fasilitas penyimpanan yayasan, tetapi kini telah disumbangkan ke Kota Busan dan akan dipamerkan.
Terkait keluhan tersebut, seorang pejabat dari Yayasan Kebudayaan Koseki mengatakan, "Kami berfokus pada fakta bahwa Jepang dapat dilihat dari Igidae, dan menyumbangkan terutama artefak yang telah dikembalikan dari Jepang.
"Itu memiliki makna khusus," jelasnya, sambil menghindari memberikan pernyataan jelas tentang apa yang akan terjadi pada patung itu di masa mendatang.
2025/11/11 21:31 KST
Copyrights(C) Edaily wowkorea.jp 78
