Menurut komunitas hukum Korea pada tanggal 26, ia didakwa atas tuduhan tindakan tidak senonoh, seperti penipuan terhadap anak di bawah umur 13 tahun, berdasarkan Undang-Undang Hukuman Kekerasan Seksual, dan pelecehan anak oleh pekerja fasilitas kesejahteraan anak, dll., berdasarkan Undang-Undang Hukuman Pelecehan Anak.
Pengadilan Distrik Chuncheon cabang Wonju menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara kepada Terdakwa A (62). Ia juga memerintahkannya untuk menyelesaikan 80 jam program rehabilitasi kekerasan seksual dan kekerasan anak, serta menjalani program rehabilitasi kekerasan anak.
Ia juga diperintahkan untuk dilarang bekerja di organisasi yang berkaitan dengan kepemudaan selama 10 tahun. Antara April 2023 dan Desember di tahun yang sama, Terdakwa A melakukan sekitar 250 kekerasan seksual terhadap 10 anak berusia antara 6 dan 11 tahun di kantor kepala sekolah dan di halaman sekolah.
Dia melakukan pelecehan seksual terhadap siswa dengan menggunakan kekerasan untuk melakukan tindakan tidak senonoh. Sebagian besar kejahatan dilakukan di ruang kepala sekolah untuk menghindari perhatian publik, dan hanya dua yang dilakukan di lingkungan sekolah.
Terdakwa A mulai menjabat sebagai kepala sekolah pada bulan September 2022, dan meskipun memiliki tugas melaporkan kejahatan pelecehan anak, ia justru menyasar anak-anak yang seharusnya ia lindungi.
Kejahatan itu terbongkar melalui tindakan teman-teman korban yang memfilmkan kejahatan itu dan membuat ruang obrolan grup untuk mengumpulkan bukti.
Namun, setelah mendiskusikan tindakan pencegahan, korban mendengar tentang kasus anak lain dan menceritakan kebenarannya kepada orang tuanya, dan seluruh cerita pun terungkap.
Selama persidangan, Terdakwa A menyatakan bahwa fakta-fakta dakwaan tidak jelas sehingga melanggar haknya untuk membela diri.
Para hakim berpendapat bahwa kejahatan yang dilakukan dalam hampir 200 dari 250 insiden belum diidentifikasi, tetapi pengadilan menerima klaim mereka, dengan menyatakan bahwa pernyataan anak-anak yang menjadi korban konsisten dan spesifik.
Pengadilan menyatakan, "Mempertimbangkan lokasi dan keadaan kejahatan, usia anak-anak yang menjadi korban, dan hubungan mereka dengan terdakwa, kejahatan ini sangat serius," dan "akan berdampak negatif yang serius terhadap perkembangan sehat anak-anak yang menjadi korban."
"Tidak ada upaya sama sekali untuk memulihkan kerusakan, dan keluarga anak-anak korban memohon hukuman seberat-beratnya," ujarnya menjelaskan alasan hukuman tersebut.
2025/09/26 11:35 KST
Copyrights(C) Edaily wowkorea.jp 85
