"Sebagai non-anggota partai, saya tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Cho dalam pernyataan di laman Facebook-nya pada tanggal 4, seraya menambahkan, "Saya ingin menyampaikan belasungkawa terdalam kepada para korban yang telah menderita kesedihan mendalam."
"Saya akan merenungkan apakah saya telah melakukan kesalahan. Saya akan berusaha keras untuk memastikan hukuman tanpa toleransi dan kompensasi penuh atas kerugian yang ditimbulkan," tulisnya.
Ia melanjutkan, "Saya menyesal telah bertindak sedikit lebih cepat."
“Setelah penyelidikan, saya dengar pelakunya sudah dikeluarkan dari partai, dan saya pikir masalahnya sudah selesai,” tambahnya. “Saat itu, saya sudah dicopot dari jabatan di partai dan menjadi anggota non-partai, jadi saya melakukan apa yang saya bisa untuk
"Saya tidak punya peran apa pun," ujarnya, menjelaskan, "Saya memutuskan bahwa bagi saya, sebagai non-anggota partai, campur tangan dalam proses ini sama saja dengan mengabaikan sistem dan prosedur partai."
Sementara itu, Kang mengadakan konferensi pers di Majelis Nasional pada hari yang sama dan mengatakan bahwa partai telah mengambil sikap ambigu dalam proses penyelesaian kasus pelanggaran seksual.
Ia mengaku telah menunjukkan jati dirinya dan menyatakan keluar dari partai, dengan mengatakan, "Saya datang ke konferensi pers ini untuk membicarakan kenyataan yang kejam."
"Kepala palsu yang paling buruk adalah meneriakkan 'reformasi' sambil mendukung ketidakadilan (di dalam)," ujarnya, seraya menambahkan, "Bagaimana mungkin sebuah partai politik yang bahkan tidak mampu memperbaiki kesalahan internalnya sendiri bisa bicara tentang 'reformasi' di depan publik?"
2025/09/05 07:45 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96