"Ini adalah 'bom pajak, anggaran politik yang dibebani utang' yang telah melibatkan seluruh pemerintahan," ujarnya, mengkritik anggaran tersebut sebagai "anggaran yang dibebani utang yang akan dipaksakan pada generasi mendatang."
8 triliun won (sekitar 76,9776 triliun yen), dengan slogan "ekonomi terdepan dan kesejahteraan inklusif", tetapi pada kenyataannya, melalui kenaikan pajak, obligasi pemerintah dengan defisit terbesar dalam sejarah, dan suntikan dana pensiun nasional yang sembrono, pemerintah telah menempatkan keuangan nasional dalam risiko.
"Tidak hanya itu, anggaran tahun depan juga akan mencakup kenaikan iuran jaminan kesehatan nasional, kenaikan tarif listrik lebih lanjut, dan pengurangan iuran asuransi ketenagakerjaan," ujarnya.
"Ini mengandung kekhawatiran bahwa biaya utilitas publik akan terus naik, termasuk kemungkinan kenaikan harga," ujarnya, seraya menjelaskan, "Ini merupakan pratinjau lingkaran setan yang akan semakin meningkatkan beban langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat."
Ia juga mengatakan, "Struktur keuangan pemerintah yang boros justru mencerminkan kehidupan sehari-hari rakyat sebagai 'tagihan biaya langsung', dan bebannya dilimpahkan kepada generasi mendatang."
"Jika keadaan terus seperti ini, masa depan Korea Selatan akan menjadi lingkaran setan utang finansial," ujarnya.
2025/09/01 08:06 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96
