Pada tanggal 22, Pengadilan Distrik Gwangju mengumumkan dakwaan terhadap terdakwa Ji (49), yang ditangkap dan didakwa atas tuduhan pembunuhan dan kejahatan lainnya.
Jaksa penuntut telah meminta hukuman seumur hidup bagi Ji. Ji ditangkap sekitar pukul 01.12 dini hari tanggal 1 Juni tahun ini di dekat Pelabuhan Jindo di Provinsi Jeolla Selatan.
Ji diduga mengendarai mobil ke laut, menewaskan istri dan dua putranya yang remaja saat masih sekolah menengah.
Ia terlilit utang dan mengalami kesulitan keuangan, sehingga ia memutuskan untuk bunuh diri bersama istrinya. Namun, ia meramalkan bahwa putra-putranya yang tersisa akan terus hidup tanpa orang tua mereka, sehingga ia memutuskan untuk membunuh mereka juga, menurut penyelidikan.
Setelah menyiapkan pil tidur dan obat pereda lelah bersama istrinya, pada malam 31 Mei, hari kedua perjalanan keluarga, Ji memberikan obat pereda lelah yang dicampur dengan pil tidur kepada kedua putranya.
Mereka pergi ke sekitar Pelabuhan Mok, minum pil tidur bersama, lalu melompat ke laut dengan mobil mereka. Ji, yang sempat merasa takut, melarikan diri sendirian melalui jendela kursi pengemudi yang terbuka. Kedua putra dan istrinya berada di laut.
Setelah mencapai daratan, Ji meninggalkan tempat kejadian tanpa berusaha melakukan penyelamatan dan malah pergi ke Gwangju dengan mobil milik temannya, di mana dia ditangkap oleh polisi.
Terdakwa Ji mengajukan petisi dari kenalannya dan surat pendapat yang meminta keringanan kepada pengadilan.
Hakim Ketua Park Jae-seong berkata, "Terdakwa melarikan diri dari laut sendirian. Jika dia tidak mampu melakukannya, bukankah seharusnya dia menelepon polisi dan membantu keluarganya?"
"Kedua putra korban menyelesaikan sekolah, pergi jalan-jalan bersama keluarga ke restoran lezat, dan mencoba menciptakan kenangan indah," kata jaksa.
"Para korban tertidur tanpa rasa curiga setelah meminum minuman yang dicampur dengan pil tidur oleh terdakwa," ujarnya. Mengenai waktu pil tidur tersebut dicampur ke dalam air minum, ia berkata, "Kedua putranya sedang makan ramen di lantai satu.
"Tapi ayah dan ibu mereka ada di atas, meludahkan pil tidur ke air minum mereka. Anak-anak lelaki itu mungkin tak pernah menyangka orang tua mereka sedang bersiap membunuh mereka," keluhnya.
Sidang putusan akan diadakan pada pukul 2:00 siang tanggal 19 bulan depan.
2025/08/22 12:09 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 85
