Gereja Penyatuan (Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Penyatuan Dunia) mengambil langkah-langkah untuk mengusir mantan Direktur Markas Besar Dunia Yoon Yong-ho, yang diduga memberikan uang dan hadiah kepada Ibu Kim Gun-Hee.
Kepala Gereja Penyatuan telah memprotes, menyebutnya sebagai "pemotongan ekor kadal." Pada tanggal 20, siaran pers dari Jeongron Press, yang mewakili mantan kepala Gereja Penyatuan, menyatakan bahwa pada tanggal 20 bulan ini, kepala Gereja Penyatuan,
Sebagai tanggapan, Jeongron Jokbun menyatakan, "Gereja Penyatuan mengadakan rapat komite disiplin terhadap mantan Direktur Yoon Yong-ho dan istrinya, dan mengeluarkan perintah pengusiran tanpa keputusan pengadilan yang dibuat.
Gereja Penyatuan menyatakan bahwa keputusan itu belum final karena dokumen resminya belum dikirim.
Telah diketahui bahwa kelompok tersebut berencana untuk menyerahkan dokumen kepentingan publik mengenai korupsi, penggelapan dan tindakan tidak percaya yang dilakukan oleh Wakil Presiden Jeong Won-ju dari Yayasan Cheon Muwon dan rekan dekatnya kepada lembaga investigasi dan media.
Yoon, mantan direktur Gereja Penyatuan, mengatakan bahwa dia akan memberikan kalung berlian, yang katanya merupakan hadiah untuk Ibu Kim, kepada Gereja Penyatuan mulai April hingga Agustus 2022 untuk menerima dana untuk keperluan Gereja Penyatuan yang tertunda.
Yoon saat ini tengah diselidiki oleh jaksa penuntut karena diduga memberikan tas tersebut kepada Jeong Seong-bae, mantan biksu yang dikenal sebagai Biksu Kongjin. Istri Yoon, Lee, dituduh membeli salah satu dari dua tas desainer yang ingin diberikan Yoon kepada Kim.
Gereja Penyatuan telah membantah adanya hubungan dengan gereja dan pasangan Yoon sejak tahap awal penyelidikan jaksa terhadap Yoon.
"Pejabat tinggi sekte tersebut khawatir bahwa mereka akan menjadi target penyelidikan khusus dan mencoba mengakhirinya melalui upaya Yoon," katanya.
Sementara itu, tim investigasi khusus Kim Gun Hee akan terdiri dari hingga 205 orang, termasuk 40 jaksa yang dikirim, dan diharapkan akan memulai investigasi skala penuh paling cepat akhir bulan ini.
Investigasi tersebut mencakup 16 tuduhan, termasuk manipulasi harga saham, skandal Jalan Tol Yangpyeong, dan campur tangan dalam pemilihan umum.
2025/06/22 13:41 KST
Copyrights(C) Edaily wowkorea.jp 91