放置船舶397隻、沿岸・港湾の汚染懸念…海洋警察が全国調査へ=韓国
397 kapal terlantar menimbulkan kekhawatiran tentang pencemaran pesisir dan pelabuhan...Polisi Maritim Korea Selatan akan melakukan penyelidikan secara nasional
Terungkap bahwa jumlah kapal yang terbengkalai dalam jangka waktu lama di lepas pantai dan pelabuhan Korea Selatan tahun lalu mencapai 397. Menanggapi meningkatnya risiko pencemaran laut, seperti kebocoran minyak dari kapal-kapal tua, Korea Selatan
Penjaga Pantai akan memulai survei nasional selama periode enam minggu dari tanggal 19 hingga tanggal 27 bulan depan. Menurut pengumuman badan tersebut pada tanggal 13, subjek penyelidikan adalah sebuah kapal yang telah ditambatkan di pelabuhan dalam waktu lama tanpa operasi dan berada di lautan.
"Kapal yang rentan terhadap pencemaran laut" yang berpotensi tinggi menimbulkan pencemaran. Jumlah kapal sejenis telah meningkat selama tiga tahun terakhir, dari 339 pada tahun 2022 menjadi 390 pada tahun 2023 dan 39
Meningkat menjadi 7 kapal. Selama periode ini, terjadi 15 insiden pencemaran laut, dengan total 25.250 liter material pencemar tumpah. September lalu, sebuah kapal tanker yang telah lama ditambatkan di Pelabuhan Busan terendam banjir dan tenggelam akibat hujan lebat.
Kapal itu tenggelam dan sejumlah besar minyak tumpah. Pada bulan Agustus, sebuah kapal tunda yang telah lama ditambatkan di Pelabuhan Incheon tenggelam, mengeluarkan kebocoran oli bekas.
Badan tersebut akan melakukan survei setiap tahun mulai tahun 2019 untuk mengidentifikasi dan menentukan kapal berisiko tinggi.
Mereka telah melakukan patroli berkala dan menyingkirkan kontaminan terlebih dahulu. Tahun lalu, 397 kapal yang rentan diidentifikasi, 515 ton minyak sisa disingkirkan, 34 ventilasi udara ditutup, dan satu patroli kapal pencegahan bencana dilakukan.
Dilaksanakan sebanyak 194 kali. Survei tahun ini mencakup kapal-kapal yang tidak beroperasi selama enam bulan atau lebih dan kapal-kapal yang tampaknya berisiko tinggi terhadap polusi, dan meneliti risiko banjir akibat kerusakan lambung kapal, jenis dan jumlah polutan yang tersisa di atas kapal, dan kebijakan pemilik kapal.
Fokusnya adalah pada status manajemen reguler, dsb. Untuk kapal-kapal yang dinilai berisiko tinggi, pemerintah berencana bekerja sama dengan pemilik kapal dan instansi terkait untuk mengambil tindakan pencegahan pencemaran laut.
"Kecelakaan pencemaran laut yang melibatkan kapal yang ditambatkan di pantai dan pelabuhan memiliki dampak serius pada orang-orang yang menggunakan laut di musim panas," kata Song Young-gu, direktur Biro Pencegahan Polusi Laut.
Itu mungkin. "Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya kecelakaan pencemaran laut yang disebabkan oleh kapal yang ditambatkan atau ditinggalkan dalam jangka waktu lama," tegasnya.
2025/05/14 05:56 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 104