Financial Times (FT) melaporkan hal ini pada tanggal 9 (waktu setempat). Pada hari yang sama, Presiden Trump mengumumkan masa tenggang 90 hari untuk tarif timbal balik dengan semua negara kecuali China, dan tarif dasar 10%.
Kami memutuskan untuk hanya mengenakan tarif tambahan sebesar 50% terhadap China. Akibatnya, tarif tambahan terhadap produk China telah ditingkatkan dari 54% menjadi 104%. Tiongkok kemudian membalas
Setelah AS menarik dukungannya, Presiden Trump menaikkan tarif lebih lanjut dari 104% menjadi 125%. Apple menanggapi setelah tarif timbal balik awal diumumkan. Tarif timbal balik dengan India sebesar 26%
Jauh lebih rendah dari China. Sumber-sumber India mengatakan kepada FT bahwa Apple akan mencoba meminimalkan tarif dengan mengurangi produksi iPhone di China dan sebaliknya meningkatkan produksi di India.
Aku katakan padanya, aku punya niat. Apple telah dilihat sebagai salah satu korban terbesar Wall Street sejak kebijakan tarif Presiden Trump. Kapitalisasi pasar turun sekitar $700 miliar setelah tarif timbal balik awal diumumkan.
Ta. Hal ini dilihat sebagai indikasi jelas mengenai dilema yang dihadapi Apple, yang membangun bisnisnya di seputar China. Apple memproduksi sekitar 80% iPhone-nya di China.
"Jika India mengalokasikan seluruh produksi iPhone-nya ke AS, akan dibutuhkan biaya $1,2 miliar untuk mengirimkan iPhone ke AS setiap tahun," kata Womshi Mohan, seorang analis di Bank of America.
"Ini akan memberikan penyangga bagi 30 juta dari lebih dari 50 juta iPhone yang dikirimkan," katanya, tetapi menambahkan, "Ini adalah upaya untuk mengurangi sebagian dampak (tarif) dalam jangka pendek, tetapi tidak akan bertahan dalam jangka panjang."
"Itu bukan solusi yang berkelanjutan."
2025/04/10 09:38 KST
Copyrights(C) Edaily wowkorea.jp 88