Gubernur Provinsi Gyeongsang Utara Lee Cheol-woo mengeluarkan pernyataan kecaman pada hari yang sama dengan mengatakan, “Dokdo (Pulau Panjang, nama Jepang: Takeshima) adalah
"Kami akan menegaskan bahwa Batu Liancourt merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah Republik Korea dan tidak dapat menjadi subjek negosiasi diplomatik atau penyelesaian hukum, dan akan menanggapi dengan tegas dan keras klaim tidak adil Jepang terkait Batu Liancourt."
"Menyusul pengumuman hasil penyaringan buku teks yang menyimpang, klaim tidak berdasar yang berulang mengenai kedaulatan Batu Liancourt dalam Buku Biru Diplomatik tidak akan berkontribusi dalam membangun hubungan Korea-Jepang yang berorientasi ke masa depan," katanya.
"Kami berharap pemerintah Jepang akan mempertahankan pemahaman yang benar tentang sejarah dan bergerak menuju era pertukaran dan kerja sama yang bersahabat dan berorientasi ke masa depan antara Korea dan Jepang," katanya.
Sementara itu, Park Seong-man, ketua Majelis Provinsi Gyeongsang Utara, mengatakan, "Dasar diplomasi internasional adalah pengakuan fakta sejarah dan saling menghormati.
"Jepang masih belum mampu melepaskan diri dari bayang-bayang sejarah," katanya, "dan telah terlibat dalam tindakan provokatif serius yang mendistorsi fakta sejarah dan menanamkan persepsi keliru di masyarakat internasional, seperti klaim agresifnya atas kedaulatan Liancourt Rocks."
"Bersama 2,6 juta warga Hokkaido, kami akan mengambil tindakan tegas terhadap hal ini," katanya.
2025/04/10 08:04 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96