Dari perusahaan yang menanggapi, 90,9% mengatakan bahwa tuntutan datang dari pemegang saham minoritas atau kelompok pemegang saham minoritas. Latar belakang ini adalah munculnya platform untuk pemegang saham minoritas seperti "Act" dan "B-Side" di Korea Selatan.
Hal ini telah menciptakan lingkungan di mana pemegang saham minoritas dapat secara aktif campur tangan dalam manajemen perusahaan. Baru-baru ini, dalam kasus perusahaan biomaterial Amicozen, sekelompok pemegang saham minoritas telah mengambil alih perusahaan dari Shin, yang merupakan pendiri sekaligus pemegang saham terbesar.
-Ada juga kasus yang menyebabkan pemecatan Ketua Yeongchol. Ada suara-suara peringatan terhadap pemegang saham minoritas baik di dalam maupun di luar dunia bisnis. Tuntutan pemegang saham minoritas difokuskan pada keuntungan jangka pendek, seperti pembelian kembali dan penjualan saham.
Hal ini karena pembelian dan penjualan saham ini dapat memengaruhi daya saing perusahaan dalam jangka menengah hingga panjang, termasuk dengan mengganggu investasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D). Selain itu, jika usulan perubahan UU Komersial disahkan, maka kewajiban untuk loyal kepada direksi akan dihapuskan.
Tugas tersebut diharapkan diperluas dari perusahaan ke pemegang saham. "Perusahaan perlu terlibat aktif dalam dialog dengan pemegang saham biasa yang mengajukan tuntutan wajar," kata Kang Seok, kepala departemen penelitian di Kamar Dagang dan Industri Korea.
"Segala sesuatu yang positif dapat melemahkan daya saing perusahaan, sehingga diperlukan pendekatan yang cermat."
2025/03/11 09:15 KST
Copyrights(C) Edaily wowkorea.jp 101