Saya tidak setuju dengan ini. "Kita memerlukan pendekatan pragmatis terhadap kebijakan ekonomi," katanya pada tanggal 6. Cho Seung-rae, kepala juru bicara Partai Demokratik Korea, mengadakan pengarahan pada hari yang sama.
"Perwakilan Lee bertemu dengan Ketua Cho Won di sebuah restoran di Yeouido, Seoul hari ini dan membahas diplomasi serta ekonomi dan perdagangan secara umum," kata laporan itu.
Juru bicara utama Zhao mengatakan, "Komisaris Zhao adalah pakar diplomatik dan ekonomi yang pernah menjabat sebagai penasihat ekonomi Presiden, duta besar untuk Inggris, dan duta besar untuk AS. Komisaris Zhao mengatakan, 'Setelah Presiden Trump menjabat,
Diplomasi menjadi semakin penting. “Diplomasi hanya membuahkan hasil setelah investasi jangka panjang, jadi Republik Korea harus melakukan upaya yang lebih besar,” katanya.
Lee melanjutkan, "Pentingnya diplomasi swasta, termasuk yang dilakukan oleh perusahaan, juga semakin meningkat. Kita memerlukan diplomasi yang substansial dan bermakna, bukan sekadar diplomasi formal dan sok penting."
Mengenai situasi ekonomi saat ini di Korea Selatan, keduanya menyatakan keprihatinan atas melemahnya won terhadap dolar dan tingkat pertumbuhan ekonomi sekitar 1%, dan membahas kesulitan yang dihadapi oleh industri petrokimia dan baja serta cara untuk merevitalisasi pasar saham.
Ta. "Secara khusus, saya tidak setuju dengan gagasan bahwa kaum progresif hanya boleh menggunakan kebijakan progresif dan kaum konservatif hanya boleh menggunakan kebijakan konservatif. Kita memerlukan pendekatan pragmatis terhadap kebijakan ekonomi," kata Cho.
'" dia menekankan. Terkait realitas politik, Cho mengatakan, "Politik kita sedang memperjuangkan hidup kita. Kita harus menghentikan politik ekstrem dan mengakhiri politik pembalasan.
"Perwakilan Lee menjawab, 'Saya setuju. Politik inklusi dan integrasi adalah jalan yang harus diikuti Republik Korea."
2025/02/06 20:57 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 83