Pada tanggal 15, korban Pak A memposting di Instagram video CCTV dirinya menangis saat berbicara di telepon. Air mata menetes karena ketidakhadiran. Dalam video tersebut, Pak A menghubungi kami setelah melakukan pemesanan dalam jumlah besar.
Dia terus menelepon pelanggan pria yang saluran teleponnya terputus, tetapi tidak dapat tersambung, dan menyeka air matanya dengan putus asa. Tuan A berkata, ``50 scone, 50 pemodal, 25 Americano, strawberry la...
Saya menerima pesanan 25 cangkir teh. Setelah mengatakan kami akan segera tiba, kami terputus. Itu sebabnya saya menangis di depan pelanggan yang sering datang ke toko."
``Itu adalah ketidakhadiran, sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya, jadi ini merupakan pukulan besar.''
``Itu adalah wiraswasta yang menangis dan tertawa bahkan dengan pesanan kecil di saat-saat yang sangat sulit dan sulit. Terutama kafe kecil seperti kami,'' katanya.
Pak A menyalahkan dirinya sendiri karena mempercayai pelanggan dan tidak membayar di muka. Pak A berkata, ``Tentu saja saya seharusnya membayar di muka. Namun, saya ingin Anda mentransfer uang muka tersebut.''
Saat aku memberitahunya bahwa dia tidak mau, dia menjawab, ``Aku akan segera pergi dan melakukan pembayaran,'' jadi kupikir aku tidak boleh mencurigai orang lain, dan sepertinya aku melakukan kesalahan dalam hal ini. mempercayainya."
Dia juga berkata, ``Izinkan saya mengingatkan Anda bahwa semua pelanggan yang datang ke toko kami adalah malaikat tanpa sayap.''
Terima kasih kepada orang yang tidak hadir,” tutupnya.
2024/11/20 11:34 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 85