Jumlah pasien tuberkulosis baru yang terdiagnosis adalah 8,2 juta, jumlah tertinggi sejak program ini dimulai pada tahun 1995. Selain itu, jumlah kematian akibat tuberkulosis pada tahun lalu sebanyak 1,25 juta jiwa, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1,32 juta jiwa.
Meski angka kematian mengalami penurunan, namun WHO memperkirakan penyakit tersebut akan menjadi penyebab kematian nomor satu akibat penyakit menular pada tahun lalu. Sebaliknya, jumlah kematian akibat virus corona baru pada saat pandemi (2020-2021) sebanyak 1 orang.
Ada 4,9 juta orang. Namun, meski belum jelas apa yang akan terjadi setelah tahun 2022, diperkirakan jumlah kematian akibat virus corona baru sudah berada di bawah puluhan ribu per tahun.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan: ``Saya marah karena TBC, yang sebenarnya bisa dicegah dan diobati, terus membunuh begitu banyak orang.''
“Kita tidak bisa melarang penyebaran tuberkulosis,” katanya, seraya menambahkan, “Saya mendesak semua negara untuk memenuhi komitmen mereka untuk memberantas tuberkulosis.”
2024/11/01 16:59 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96