「気候フレーション」に政府も困惑…「品種開発など中長期対策が必要」=韓国
Pemerintah bingung dengan ``flasi iklim''... ``Langkah-langkah jangka menengah dan panjang seperti pengembangan keanekaragaman hayati diperlukan'' = Korea Selatan
“Flasi iklim,” yang menghambat produktivitas pertanian dan menaikkan harga, kini semakin mendekati kenyataan. Pemerintah Korea Selatan menyadari betapa seriusnya situasi ini dan telah mengambil berbagai tindakan, namun dampak yang dapat dirasakan di lapangan terbatas.
tidak besar. Hal ini disebabkan karena cuaca yang tidak normal sulit diprediksi dan juga sulit untuk bersiap menghadapi dampak ekonomi yang ditimbulkannya. Meski begitu, para ahli mengatakan mereka dapat mengurangi ketidakpastian secara bertahap dengan menciptakan langkah-langkah pencegahan.
Ia berpesan agar jumlahnya dikurangi. Bank of Korea baru-baru ini merilis laporan ``Dampak Perubahan Iklim terhadap Inflasi Domestik'', yang menunjukkan bahwa kenaikan suhu akan meningkatkan inflasi, terutama harga pertanian.
Saya menganalisisnya sebagai sesuatu yang mengundang. Menurut laporan tersebut, ketika terjadi kenaikan suhu sementara (1°C), seperti saat gelombang panas, laju kenaikan harga produk pertanian meningkat sebesar 0,4 hingga 0,5 poin persentase, dan dampaknya berlangsung selama sekitar enam bulan.
Saya mengerti. Hal ini juga diamati ketika terjadi suhu rendah yang tidak normal, seperti saat gelombang dingin musim dingin. Hong JeongHo, profesor ekonomi di Sekolah Pascasarjana Lingkungan Universitas Nasional Seoul, mengatakan, ``Selama lima tahun terakhir, kami telah memantau indeks harga produk pertanian internasional.
Ini adalah level tertinggi kecuali pada periode perang Rusia-Ukraina pada tahun 2022.” Para ahli percaya bahwa pemerintah harus mengambil tindakan jangka menengah dan panjang karena produk pangan seperti produk pertanian terkait langsung dengan masalah keamanan.
Kami sepakat bahwa hal itu harus dilakukan. Korea Selatan merupakan salah satu dari 10 negara pengimpor pangan terbesar di dunia, dan tingkat swasembada gandumnya hanya berada pada kisaran 20%, sehingga krisis pangan akibat krisis iklim merupakan masalah yang serius. Pertanian Universitas Nasional Seoul
Profesor Lim Jeong-bin dari Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial mengatakan, ``Makanan, tidak seperti produk industri pada umumnya, sangat penting untuk kelangsungan hidup, sehingga terdapat karakteristik khusus yang membuat konsumsi tidak dapat ditunda.'' ``Masalah pangan juga dipertimbangkan. masalah keamanan.
Oleh karena itu, kita harus memfokuskan perhatian kebijakan dan upaya menyeluruh pada pengembangan strategi dan praktik yang akan menjamin pasokan pangan yang stabil.
2024/08/01 09:57 KST
Copyrights(C) Edaily wowkorea.jp 88