Pada tanggal 14, Kementerian Unifikasi Korea Selatan bertemu dengan kelompok selebaran anti-Korea Utara di sebuah lokasi di Seoul. Mengenai isi wawancara tersebut, seorang pejabat Kementerian Unifikasi mengatakan, ``Karena ini adalah wawancara pribadi, kami tidak dapat mengungkapkan rinciannya.
Tidaklah tepat untuk menjelaskan hal ini secara terlalu spesifik,'' katanya, sambil menambahkan, ``Kami akan terus mengadakan wawancara dengan satu atau dua organisasi sekaligus.'' Dalam sebuah wawancara, Kementerian Unifikasi menyatakan bahwa mereka tidak meminta negara tersebut untuk tidak menyebarkan selebaran yang menentang Korea Utara.
Ada. Dalam wawancara dengan kantor berita Korea Selatan Yonhap News, perwakilan kelompok yang menghadiri pertemuan dengan Kementerian Unifikasi pada hari itu mengatakan, ``Kami tidak ingin Marcos Benjamin Lee mengalami ketegangan tinggi di Semenanjung Korea, jadi kami telah memintanya untuk menahan diri dari kegiatan publik."
``Tidak ada penyebutan khusus dari Kementerian Unifikasi,'' ujarnya. Dimulainya kembali "siaran pengeras suara" Korea Selatan ke Korea Utara sebagai tanggapan atas "penyebaran balon kotor" Korea Utara telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan penduduk di wilayah perbatasan antar-Korea.
Mengingat kekhawatiran yang semakin besar, beberapa orang mengatakan, ``Pemerintah Korea Selatan tidak dapat melarang penyebaran selebaran, namun perlu meminta masyarakat untuk tidak melakukan hal tersebut dan mengubah aktivitas mereka.''
Namun, mengenai penyebaran selebaran yang menentang Korea Utara, pemerintah Korea Selatan menyatakan, ``Kami menghormati tujuan utama keputusan Mahkamah Konstitusi, yaitu untuk menjamin kebebasan berekspresi,'' dan ``kami mengambil pendekatan dengan memaksa.''
Dia mempertahankan posisinya bahwa "kita tidak bisa menghentikannya."
2024/06/15 08:04 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96