Dalam persidangan, terdakwa A (39) yang didakwa melakukan penganiayaan komunal berdasarkan undang-undang tentang hukuman tindak kekerasan, divonis dua tahun penjara dan ditahan di pengadilan.
Sebelumnya, JPU meminta majelis hakim menghukum terdakwa A tiga tahun enam bulan penjara.
Hakim Hong berkata, ``Berdasarkan pernyataan yang dibuat di pengadilan dan bukti yang relevan, semuanya dapat disimpulkan.'' ``Terdakwa, yang merupakan seorang atlet, secara sepihak menyerang korban yang secara fisik tidak mampu membela diri.''
“Mempertimbangkan perbuatannya, saya tidak punya pilihan selain menjatuhkan hukuman penjara,” ujarnya menjelaskan alasan hukuman tersebut. Setelah memberikan hukumannya, terdakwa A ditanya oleh Hakim Hong, ``Apakah ada yang ingin Anda katakan?''
Saya merasa kasihan pada diri saya sendiri, dan saya menyesal," katanya sambil menangis. Sekitar pukul 11.00 pada tanggal 20 Mei tahun lalu, terdakwa A menjambak rambut Ms. B, seorang wanita berusia 30-an, di tempat parkir sebuah distrik perbelanjaan apartemen di Namdong-gu, Incheon.
Dia didakwa memukulnya berkali-kali dengan tangan dan kakinya. Terdakwa A pun meludahi muka Pak B. Saat itu Pak B dikeroyok mobil terdakwa A saat protes karena menghalangi mobilnya.
Dia didiagnosis menderita patah tulang rusuk dan membutuhkan enam minggu untuk pulih. Beredarnya video penganiayaan yang dilakukan terdakwa A menimbulkan kemarahan publik. Setelah itu, Terdakwa A berkali-kali mengikuti turnamen domestik.
Terungkap bahwa dia adalah mantan binaragawan dengan sejarah memenangkan penghargaan. Pasca kejadian, terdakwa A menutup gedung olah raga yang dikelolanya.
Pada sidang penutupan tanggal 1 bulan ini, kuasa hukum terdakwa A mengatakan, ``Terdakwa sudah ditangkap 100, 1000 kali.
“Itu salah,” katanya, namun menambahkan, “Saya ingin orang-orang mempertimbangkan fakta bahwa dia salah paham bahwa dia merugikan pasangannya, yang akhirnya hamil, dan hal itu menyebabkan penyerangan.”
``Setelah kejadian ini, terdakwa menjalankan bisnis di Seoul Gangnam (Gangnam) dan Incheon.''
Dia menutup dua gimnasium yang dia jalankan, dan menyerahkan semua keuntungan dari YouTube dan bisnis lainnya."
“Saya sudah menyetorkan jumlahnya,” katanya. Diberitakan pula, dalam persidangan kali ini, terdakwa A mengajukan 75 permohonan, memohon berkelakuan baik. Namun, ketika suami Ibu B diberi kesempatan untuk berbicara di pengadilan, dia berkata, ``Saya masih tidak yakin.''
Istrinya menderita kesakitan dan menjalani perawatan narkoba,'' katanya, sambil menambahkan, ``Saya bahkan lebih tertekan setelah mengetahui bahwa dia membuat pernyataan dalam keadaan seperti ini.''
Pihak Tuan B sudah menegaskan menolak menerima uang jaminan tersebut, dan menyerukan hukuman berat terhadap terdakwa A.
2024/05/31 11:58 KST
Copyrights(C) Edaily wowkorea.jp 85