Pada hari yang sama, juru bicara DPR dari Partai Demokrat Yoon Jong-gun mengatakan dalam komentar tertulisnya, ``Reformasi pensiun adalah kebutuhan yang mendesak.
'Ini semua yang dikatakan Presiden Yoon.'' Juru bicara Yun berkata, ``Kedua Partai Demokrat fokus pada kenaikan tarif premi asuransi sebesar 13%, yang merupakan tantangan terbesar dalam reformasi pensiun, dan pajak penghasilan kekuasaan rakyat (partai yang berkuasa).''
Semuanya menerima nilai tukar 44%. Ketua Majelis Nasional juga menghimbau, ``Mari kita adakan sidang pleno satu poin dan selesaikan masalah ini.'' Lebih lanjut, ``Sekarang, pada masa Majelis Nasional ke-21, kami telah menyelesaikan reformasi parameter dan sedang mempertimbangkan langkah-langkah reformasi struktural.''
Satu-satunya hal yang perlu dilakukan adalah memasukkannya ke dalam kesepakatan antara partai berkuasa dan partai oposisi. Namun, presiden dan partai berkuasa tiba-tiba berkata, ``Mari kita tunda hingga Majelis Nasional ke-22.'' Meski saya bilang itu masalah mendesak, saya putuskan untuk menundanya ke Diet Nasional ke-22.
Saya tidak mengerti alasannya," kritiknya. Dia kemudian bertanya, ``Jika ini yang terjadi, mengapa dia begitu sering menyerukan reformasi pensiun? Apakah reformasi yang ditekankan oleh Presiden Yoon hanya dalam kata-kata?'' Juga"
Apakah reformasi pensiun adalah sebuah kebohongan seperti fiksi lainnya? Tindakan yang tidak bertanggung jawab hanya akan menambah beban dan penderitaan rakyat. Juru Bicara Yoon berkata, ``Saya memohon kekuatan Presiden Yoon dan rakyat.
Kalau tidak semuanya bohong, mari kita selesaikan RUU reformasi pensiun di Majelis Nasional ke-21. Untuk melindungi masa depan Republik Korea dan masa pensiun masyarakat, kami sangat mendesak Majelis Nasional ke-21 untuk secara aktif bergerak maju dalam reformasi pensiun.”
Saya menyetelnya.
2024/05/27 20:48 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 83