日本の市民団体「日本政府の『強制労働』否認は、国際的に通用しない」と批判
Kelompok masyarakat sipil Jepang mengkritik ``penolakan pemerintah Jepang terhadap 'kerja paksa' tidak memiliki validitas internasional''
Kelompok masyarakat sipil Jepang mengkritik pemerintah, dengan mengatakan, ``Klaim pemerintah Jepang yang menyangkal bahwa warga Korea dipaksa bekerja selama masa penjajahan Jepang tidak lebih dari propaganda dan hasutan dalam negeri, dan tidak memiliki validitas internasional.''
Pada tanggal 12, kelompok masyarakat sipil Jepang “Aksi Bersama untuk Menyelesaikan Masalah Mobilisasi Paksa dan Perhitungan Masa Lalu” (Aksi Bersama) mengadakan konferensi pers di ruang konferensi Gedung Parlemen Kedua DPR.
Beliau menjelaskan laporan tahunan Komite Penerapan Konvensi dan Rekomendasi Organisasi Internasional (ILO) (CEACR) dan mengatakan sebagai berikut.
Dalam laporan tahunannya, Komite Ahli ILO menyatakan, ``Pemerintah Jepang
“Kami prihatin karena belum ada tindakan konkrit yang diambil sejak tahun 2018 untuk menyelesaikan masalah korban buruh.” Selain itu, mengingat seriusnya kasus ini, ``kami akan mengupayakan rekonsiliasi dengan para lansia korban yang masih hidup.''
``Kita harus melakukan segala upaya untuk memenuhi tuntutan para korban tanpa hambatan apa pun, dan merespons dengan cara yang memenuhi harapan mereka.''
Aksi bersama tersebut menyatakan, ``Pemerintah Jepang menyatakan pada rapat kabinet pada tanggal 27 April 2021 bahwa ``pekerjaan buruh melalui perekrutan dan wajib militer termasuk dalam kerja paksa berdasarkan konvensi ILO.''
``Laporan ini dengan jelas menunjukkan bahwa penolakan pemerintah Jepang terhadap 'kerja paksa' tidak hanya tidak memiliki validitas internasional, namun tidak lebih dari propaganda dan hasutan dalam negeri.''
Itu menjadi,” jelasnya. Joint Action mengkritik penolakan pemerintah Jepang terhadap kerja paksa, dengan mengatakan, ``Penolakan pemerintah Jepang terhadap kerja paksa memiliki pengaruh besar terhadap keputusan lembaga peradilan Jepang yang menyebabkan penghancuran monumen peringatan Korea yang dipindahkan di Prefektur Gunma.' '
Ta. Monumen Peringatan bagi Pekerja Korea di Taman Prefektur Gunma di Prefektur Gunma didirikan pada tahun 2004 oleh penduduk setempat untuk menyampaikan kepada generasi mendatang fakta mobilisasi paksa warga Korea dan untuk meningkatkan persahabatan antara kedua belah pihak.
Sebuah upacara peringatan diadakan di depan monumen ini pada tahun 2010. Hideki Yano, Direktur Jenderal Aksi Gabungan, mengatakan, ``Komite Ahli ILO telah menangani masalah mobilisasi paksa di bawah pemerintahan Jepang sebanyak 13 kali sejak tahun 1999, dan telah
“Kami sudah berkali-kali memberikan nasihat kepada pemerintah,” ujarnya.
2024/03/13 15:48 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96