Pak A, seorang pria berusia 20-an, diserang oleh delapan pria kulit hitam saat dia sedang jalan-jalan. Saat itu, delapan pria melontarkan pernyataan dan tindakan rasis, menyemprot empat warga Korea termasuk Pak A, dan satu orang merampok ponsel.
Saya lari. Tuan A juga mencuri uang dan barang senilai 3 juta won (sekitar 331.681 yen). Pak A berkata, ``Dia mendekati saya dari jarak 100 meter yang lalu, mengeluarkan suara seperti monyet.
Dia mengatakan kepada media, ``Dia mengucapkan kata-kata yang menghina orang-orang Tiongkok di Barat.'' Setelah itu, Tuan A meminta bantuan dari konsulat setempat di Milan, namun dia berkata, ``Saya tidak dapat membantu Anda.''
"Ya," jawabnya. Pak A berkata, ``Tanpa bantuan penerjemah, saya diberitahu bahwa saya hanya akan diberitahu lokasi ruang gawat darurat dan kantor polisi.''
Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri mengatakan, ``Menurut Undang-Undang Bantuan Konsuler, penerjemah tidak dapat memberikan dukungan kecuali dalam situasi darurat.''
Ada beberapa bagian yang sulit,” katanya. Dengan bantuan seorang kenalan yang ikut bersamanya, Pak A membuat laporan ke kantor polisi setempat. Namun, hampir tiga minggu telah berlalu dan belum ada kemajuan dalam penyelidikan.
2024/01/23 10:16 KST
Copyrights(C) Edaily wowkorea.jp 88