(sekitar 137,045 juta yen). Jumlah ini meningkat 24% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara khusus, ``perubahan'' terjadi pada peringkat ekspor menurut negara. Budaya makan ramen
Hal ini karena ramen Korea dengan cepat mendapatkan popularitas di negara-negara non-Asia, dimana ramen tersebut belum berkembang dengan baik. Berdasarkan periode Januari-Oktober tahun lalu, ekspor ke Tiongkok menduduki peringkat pertama. Disusul Amerika Serikat, Jepang, dan Ola.
Perintah itu diikuti oleh Nanda dan yang lainnya. Belanda naik ke peringkat teratas, menyalip Filipina yang berada di peringkat ke-4 pada tahun 2022. Pertumbuhan K-ramen di Belanda sedang meroket. ramen korea
sangat populer sehingga telah mengambil alih lantai penjualan jaringan supermarket besar lokal. Perwakilan dari Nongshim, sebuah perusahaan makanan besar Korea, berkata, ``Ditambah dengan pertumbuhan K-Food secara keseluruhan, kami melakukan ekspansi ke Eropa.
``Ekspor meningkat,'' dan ``saluran distribusi meningkat pesat, termasuk iklan di halte bus dan memasuki supermarket dengan tingkat okupansi tinggi.''
Ada juga kasus ekspor dari Belanda ke negara-negara di Eropa Barat. Seorang pejabat industri berkata, ``Belanda...
Belanda adalah negara pusat perdagangan perantara di Eropa Barat,'' dan menambahkan, ``Seiring dengan peningkatan ekspor ke Eropa, ekspor ke Belanda juga akan meningkat.''
Dikatakan bahwa ``Kunci kesuksesan K-ramen terletak pada konten K-nya.'' “Ramen Korea sering ditampilkan di film dan TV Korea.
Kemunculannya mengarah pada konsumsi.” Selain itu, ``K Food Eating Challenge'' yang diadakan di media sosial berdampak besar pada penyebaran popularitas.
Seorang pejabat dari produsen makanan Korea Selatan Samyang Foods mengatakan, ``Dengan menyebarnya K-culture dan K-food, jumlah konsumen yang mencoba makan ramen semakin meningkat.''
Setelah itu, mereka menjadi pelanggan tetap, yang selanjutnya berdampak pada peningkatan ekspor.”
2024/01/09 16:36 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 96