韓国、戦力獲得の手続きを短縮へ…尹大統領「速度が安保」
Korea Selatan akan mempersingkat prosedur perolehan pasukan militer... Presiden Yoon berkata ``Kecepatan adalah keamanan''
Pada tanggal 20, Presiden Korea Selatan Yoon Seo-gyeol memimpin pertemuan ketiga Komisi Inovasi Pertahanan Nasional di kantor kepresidenan di Seoul, dan mengumumkan kebijakan yang secara signifikan mempersingkat waktu mulai dari pengadaan senjata hingga penempatan.
Ta. Untuk melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, ia menekankan bahwa ``kecepatan adalah kunci keamanan'' dalam proses perolehan kekuatan militer. Yun berkata, ``Pengadaan pasukan militer untuk tujuan keamanan bukanlah bagian dari prosedur pengadaan pemerintah yang normal.
Kita harus benar-benar membedakan dan bergerak maju dalam proses tersebut dengan cepat." Jika prosedur umum diterapkan sebagaimana adanya, ``yang terjadi hanyalah pengerahan senjata yang sudah habis masa pakainya.''
``Ini bukan hanya pemborosan keuangan publik, tapi juga ketidakmampuan di bidang keamanan.'' Kami akan secara radikal melakukan inovasi prosedur yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi sehingga militer dapat mengerahkan senjata yang dibutuhkan dengan prioritas tertinggi.
diperintahkan untuk mengubahnya. Menekankan bahwa Korea Utara adalah satu-satunya negara di dunia yang mencantumkan invasi dan serangan nuklir pertama dalam konstitusinya, Yun berkata, ``Provokasi Korea Utara akan terus berlanjut sesuai jadwalnya, jadi
Kami harus bersiap sepenuhnya." Selain itu, Amerika Serikat dan Korea Selatan baru-baru ini mengusulkan rencana untuk mempromosikan pencegahan terpadu dan diperluas pada pertemuan Kelompok Konsultatif Nuklir (NCG) kedua yang diadakan di Washington, DC.
``Kami telah membangun landasan untuk kerja sama yang erat antara Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam semua proses pengambilan keputusan ketika Amerika Serikat mengoperasikan kekuatan pencegahan yang diperluas,'' katanya. Di masa depan, kedua negara akan berbagi kemampuan pengawasan dan pengintaian yang dimiliki Korea Selatan.
Dia menekankan bahwa dengan memanfaatkan sistem berbagi informasi peringatan rudal secara real-time antara Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan, ``kita akan secara efektif menekan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang semakin canggih.''
Pada hari ini, Presiden Yoon menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para peneliti di National Institute of Defense Science dan Korea Aerospace Research Institute, yang berhasil menciptakan satelit pengintai militer pertama dan proyektil luar angkasa berbahan bakar padat. Tuan Yun
``Saya berharap Jepang akan terus melakukan upaya untuk lebih memajukan teknologi satelit dan kendaraan peluncur.''
2023/12/21 06:38 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 104