Presiden Yoon Seo-gyul mengatakan pada tanggal 28, ``Komunitas internasional harus terus mengirimkan pesan terpadu bahwa pengembangan rudal nuklir ilegal dan eksploitasi hak asasi manusia oleh Korea Utara sama sekali tidak dapat diterima.''
Tidak,” katanya. Sore hari di hari yang sama, Presiden Yoon mengadakan pertemuan dengan ``Kelompok Pakar Hak Asasi Manusia Korea Utara,'' yang terdiri dari para ahli di bidang hak asasi manusia di Korea Utara, dan menyatakan, ``Korea Utara telah meluncurkan apa yang disebut ``satelit pengintaian militer.''
Dia juga menyebutkan serangan nuklir preventif, yang merupakan ancaman terhadap keamanan Korea Selatan." Lebih lanjut, Presiden Yoon berkata, ``Para pembelot Korea Utara yang tinggal di luar negeri tidak dapat dipulangkan secara paksa tanpa persetujuan mereka.''
“Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia yang serius,” katanya, seraya menambahkan, “Perjanjian tentang Status Pengungsi dan Konvensi Pencegahan Penyiksaan, yang melarang deportasi paksa, harus dipatuhi dengan ketat.”
Lebih lanjut, ``Laporan Hak Asasi Manusia Korea Utara yang diterbitkan oleh Komisi Penyelidikan Hak Asasi Manusia PBB di Korea Utara (COI) tahun 2014 mendefinisikan pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis dan meluas yang dilakukan oleh otoritas Korea Utara sebagai ``kejahatan terhadap kemanusiaan'' dan menyatakan bahwa Korea Utara Korea
``Situasi hak asasi manusia di Korea Utara belum membaik sedikit pun meskipun 10 tahun telah berlalu sejak saat itu,'' katanya, sambil menambahkan, ``Masalah hak asasi manusia di Korea Utara hanya terkait dengan Korea Utara.
“Ini bukan masalah yang terisolasi, tapi masalah yang berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang harus kita selesaikan bersama, dan komunitas internasional harus bertindak dengan kewaspadaan dan solidaritas.”
Seorang peserta dari Kelompok Pakar Hak Asasi Manusia Korea Utara mengatakan, ``Kami sangat menghargai upaya pemerintahan Yun Seok-Yeong untuk menyelesaikan masalah hak asasi manusia Korea Utara, yang diabaikan pada pemerintahan sebelumnya.''
Saya berharap pemerintah Korea Selatan memainkan peran yang lebih besar dalam mensosialisasikan realitas pelanggaran hak asasi manusia dan meminta pertanggungjawaban para pelaku pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara.”
Pada bulan Juni 2016, Kelompok Terkemuka Hak Asasi Manusia Korea Utara mendirikan sebuah organisasi internasional untuk memperkuat kerja sama internasional dan merekomendasikan kebijakan terkait untuk menyelesaikan masalah hak asasi manusia di Korea Utara.
・Ini adalah badan konsultasi yang didirikan oleh Jong-hoon, mantan duta besar Korea Utara untuk hak asasi manusia dan kerja sama internasional.
2023/11/29 07:00 KST
Copyrights(C) Edaily wowkorea.jp 107