Ia mengaku pembuatan tato tersebut dilakukan atas permintaan para korban. Pada tanggal 14, pengacara Tuan A (15), seorang siswa putus sekolah menengah atas yang didakwa atas tuduhan cedera khusus dan pelanggaran undang-undang perawatan medis, mengumumkan bahwa
) Pada sidang pertama yang diadakan di pengadilan negeri, ia menyatakan, ``Saya menyangkal tuduhan cedera khusus, tetapi saya mengakui fakta-fakta lain dari penuntutan.'' Pengacara pembela menyatakan, ``Terdakwa melakukan perawatan tato atas permintaan para korban.''
``Tindakan menato itu sendiri tidak bisa didakwa sebagai tindakan cedera sebagai praktik medis,'' jelasnya. Tuan A yang hadir di persidangan dengan mengenakan jumper hitam dan celana jeans diminta mengkonfirmasi tanggal lahir dan tempat tinggalnya.
Dia menjawab pertanyaan kepala suku tentang karakternya tanpa basa-basi. Sebelumnya, Tuan A dituduh menato secara paksa tubuh dua siswa SMP, termasuk Tuan B (14), di sebuah motel di Incheon pada Oktober tahun lalu.
Di selidiki, Tuan A menggunakan alat listrik yang dilengkapi jarum untuk mengukir tato ikan mas dan dokkaebi sepanjang kurang lebih 20 centimeter di paha Tuan B dan lainnya.
Tuan A mengancam Tuan B dari bulan Maret tahun lalu hingga Mei tahun ini dan mencuri sekitar 20.000 won (sekitar 2.200 yen) darinya.
Dia juga menghadapi tuduhan pemerasan.
2023/11/14 12:01 KST
Copyrights(C) Herald wowkorea.jp 85