北朝鮮、ウガンダに続きアンゴラ公館も閉鎖…「外貨稼ぎ」制限の余波か
Korea Utara mengikuti Uganda dan menutup kedutaan besarnya di Angola...Apakah ini merupakan dampak dari pembatasan ”pendapatan mata uang asing”?
Korea Utara telah menutup kedutaan besarnya di Angola, negara sahabat di Afrika, menyusul Uganda. Penarikan misi diplomatik berturut-turut disebabkan oleh pengetatan sanksi terhadap Korea Utara oleh komunitas internasional, yang menghambat berbagai bisnis penghasil mata uang asing.
Hal ini dianalisis karena terjadinya Kantor Berita Pusat Korea mengatakan pada tanggal 30, ``Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang mengunjungi Presiden Republik Angola pada tanggal 27 dan mengucapkan selamat tinggal.''
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Cho Byung-chul dengan ramah menyampaikan salam hangat yang dikirimkan Ketua Kim Jong-un (Sekretaris Jenderal Partai Pekerja Korea) kepada Presiden Angola João Lourenço.
Korea Utara menjalin hubungan diplomatik dengan Angola pada tahun 1975, dan setelah menarik misi diplomatik permanennya pada tahun 1998, Korea Utara membuka kembali hubungan tersebut pada tahun 2013. Angola adalah Jose Eduardo dos San
Korea Utara adalah sekutu tradisional Korea Utara, dengan mantan Presiden Toth mengunjungi Pyongyang tiga kali. Setelah Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi sebagai tanggapan atas uji coba nuklir pertama Korea Utara pada tahun 2006.
Kami terus menjalin hubungan kerja sama. Namun, ketika komunitas internasional memperketat sanksi terhadap Korea Utara, Angola membatalkan kontraknya dengan perusahaan konstruksi Korea Utara Mansudae pada bulan November 2017.
Pekerja Korea Utara yang tergabung dalam perusahaan ini diberitahu tentang kepulangan mereka. Bersamaan dengan ini, Kantor Berita Pusat Korea melaporkan bahwa Duta Besar Korea Utara untuk Uganda Jung Donghak mengunjungi Presiden Uganda pada tanggal 23 untuk mengucapkan selamat tinggal.
Dilaporkan bahwa dia menyapa. Penarikan misi diplomatik Korea Utara di Afrika dapat ditafsirkan sebagai ekspresi ketidakpuasan terhadap kecaman masyarakat internasional atas uji coba nuklir dan provokasi rudal yang dilakukan negara-negara tersebut.
sudah selesai. Pada Komite Pertama Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (yang membidangi perlucutan senjata dan keamanan internasional) yang diadakan pada tanggal 27 bulan ini (waktu setempat), tiga resolusi yang berisi konten terkait Korea Utara diadopsi, dan Uganda juga merupakan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Majelis Umum.
Ngorra juga mendukung Resolusi 45, yang mengutuk uji coba nuklir keenam Korea Utara.
2023/10/30 11:58 KST
Copyrights(C) Edaily wowkorea.jp 85